Sejarah Penemu Algoritma

Sejarah Penemu Algoritma

Algoritma merupakan ilmu matematika yang mengajarkan tindakan logis untuk menyelesaikan masalah yang sistematis serta terstruktur. Algoritma dapat disebut sebagai kunci dari ilmu komputer yang dipakai untuk spesifikasi guna mengolah dan menghitung suatu data. Manfaat dari sistem komputer tersebut itulah yang kita rasakan hingga sekarang. Lalu, siapa penemu algoritma?

Penemu Algoritma ialah Abu Ja`far Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi, seorang pakar dalam bidang geografi, astrologi, astronomi dan matematika. Tokoh yang lahir di Khwarezmia (kini Uzbekistan) sekitar tahun 780 Masehi di kota kecil Khawarizm. Sekarang dikenal sebagai Khiva dari Uzbekistan. Namun, para sarjana Barat dan Eropa lebih mengenal Al-Khawarizmi dengan nama Algoritm, Algorismus, atau Algoritma.

Semasa mudanya, wali dari Khawarizmi mengajaknya pergi ke daerah selatan Bagdad. Di Bagdad, di sinilah Khawarizmi mulai menggali ilmu, tepatnya saat masa kekhalifahan Harun ar-Rasyid (786-809 M).

Al-Khawarizmi diangkat sebagai anggota Bayt Al Hikmah, ia juga dikenal sebagai Rumah Kebijaksanaan atau House of Wisdom di Baghdad, pada saat ia remaja. Bayt al-Hikmah adalah lembaga penerjemahan, pusat penelitian ilmiah, dan perpustakaan besar yang didirikan oleh Khalifah Harun Al-Rasyid. Di sinilah para ilmuwan berkumpul.

Saat setelah era kekhalifahan Al-Rasyid hengkang dan digantikan khalifah Al-Makmun (813-833 M), Bagdad tetap terus menjadi sumber ilmu pengetahuan dan pusat perdangangan. Saat berada di Bayt Al Hikmah, Al-Khawarizmi terus menimba banyak ilmu, tepatnya tentang ilmu matematika dan alam. Khawarizmi terus berusaha di bidang penelitian ilmiah dan pendidikan, pada akhirnya pengetahuan Al-Khawarizmi pada bidang sains bertumbuh pesat. Di sisi menimba ilmu matematika, Al-Khawarizmi juga memahami bahasa Yunani dan bahasa Sansekerta.

Setelah menguasai bahasa-bahasa tersebut, Al-Khawarizmi mulai menerjemahkan beberapa buku. Seperti buku India Siddhanta yang memuat ilmu astronomi, ia menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab. Ia kemudian menerjemahkan sebuah buku yang berisi geografi oleh ilmuwan Yunani Ptolomeus. Berkat kemampuannya menerjemahkan buku-buku tersebut, pengetahuan dan pemikiran Al-Khawarizmi di bidang sains semakin meningkat.

Kemahiran Al-Khawarizmi pada bidang sains menjadikannya melahirkan beragam karya, salah satunya Aljabar yang adalah prestasi terbesarnya. Algoritma ini menimbulkan pengaruh yang sangat penting dalam ilmu matematika, tepatnya dalam perkembangan teknologi modern, contohnya komputer. Di Eropa, karyanya ini juga dimaknai ke dalam bahasa Latin menjadi Algorismi, Alchawarizmi dan Algorithmi.

Dengan itu, di kitab barat, Al-Khawarizmi dijuluki sebagai Algorizm. Julukan inilah yang kemudian dipakai untuk menyebut teori Algoritma yang Khawarizmi temukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like