Pembuatan Apron

Atini Sari Aug 05, 2024 Aug 05, 2024 2 min read

‘Apron’ berasal dari kata Prancis ‘naperon’, yang berarti taplak meja kecil. Karena kata ini dalam bahasa Inggris sering salah diucapkan sebagai ‘an apron’, maka pada abad ke-17 akhirnya dikenal sebagai ‘apron” atau celemek saja. Pada Pertengahan Abad di Eropa, ibu rumah tangga, pedagang dan pengrajin mengenakan celemek untuk alasan berbagai fungsi.

Apron Atau celemek merupakan pakaian luaran yang di pakai pada bagian depan badan berfungsi untuk melindungi badan agar terhindar dari berbafai kecelakaan klerja, juga sebagai tempat penyimpanan alat bantu pada saat bekerja. Celemek biasanya terbuat dari bahan kain yang mudah dicuci dan tahan terhadap noda dan kotoran. Pada umumnya celemek atau Apron banyak menggunakan model yang simple agar memudahkan gerak seseorang, selain itu agar memudahkan saat perawatannya.

Dalam dunia menjahit Apron atau Celemek sangat penting pada saat proses menjahit karena sebagai pelindung baju atau pakaian yang kita gunakan agar pakaian yang kita gunakan tidak tkotor atau terkena oli dan kotoran lainnya. Kantung pada bawah Celemek atau Apron berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat jahit penunjang seperti pendelek, gunting benang dan pinset. Agar tidak terlihat membosankan pemilihan motif pada kain bisa di perhatikan agar penaapilan apron atau celemel lebih menarik meski desain nya yang sederhana.

Pada pembuatan Apron atau Celemek cukup dengan menggunakan kain sebanyak 1/1,5 meter kain, Selain Kain yang di perlukan satt pembuatan Apron/Celemek adalah Ukuran dan pola. Proses pertama yang dilakukan adalah pemotongan (cutting), Bahan atau kain di potong sesuai pola yang sudah di buat. Setelah pemotongan selesai kemudian bagian bagian potongan di jait, setelah proses penjahitan selesai adalah tahap Finishing yaitu memeriksa kembali jahitan pada apron yang telah jadi dan proses pembersihan benang-benang yang sudah tidak terpakai yang masih menempel pada apron setelah itu apron sudah selesai dan dapat di pakai.