Yogyakarta, Si Kota Pelajar

Yogyakarta, Si Kota Pelajar

Selain Kota Malang, Yogyakarta juga menyandang gelar sebagai Kota Pelajar atau Kota Pendidikan, lho! Kenapa begitu, ya?

Kota Yogyakarta atau yang juga disebut Jogja merupakan bagian sekaligus ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Daerah ini meliputi dua kerajaan, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Pakualaman. Yogyakarta turut memainkan peran penting bagi perjalanan bangsa Indonesia baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan. Pada masa penjajahan Belanda, Kesultanan Yogyakarta berperan penting dalam sejumlah peristiwa yang melatari kelahiran bangsa Indonesia. Selain itu, Yogyakarta juga menjadi tuan rumah sejumlah kegiatan penting di masa lalu. Sementara pada masa setelah kemerdekaan, Yogyakarta menjelma menjadi pusat perjuangan, pusat pendidikan, hingga pusat kebudayaan.

Yogyakarta juga dikenal sebagai Kota Pelajar. Julukan ini diduga berasal dari banyaknya pusat-pusat pendidikan yang berdiri di Yogyakarta. Pusat-pusat pendidikan itu secara otomatis menarik minat para pelajar dari daerah lain untuk menuntut ilmu di sana. Namun, menurut Kurniawati (2006), belum ada penelitian pasti yang mengungkap alasan di balik julukan Kota Pelajar atau Kota Pendidikan terhadap Yogyakarta ini.

Kurniawati menuturkan, citra Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan dan Kota Pelajar sangat dipengaruhi oleh simbol-simbol pendidikan yang ada di kota tersebut. Simbol-simbol itu berupa realitas fisik dan sosial. Simbol fisik yang mempengaruhi julukan Kota Pelajar dapat dilihat dari banyaknya pusat pendidikan yang ada di Yogyakarta. Fasilitas pendidikan yang lengkap akan menarik minat para pelajar untuk menuntut ilmu di kota ini. Pusat pendidikan yang paling terkenal di Yogyakarta adalah Universitas Gajah Mada (UGM). Kampus ini menjadi salah satu universitas pertama yang didirikan setelah kemerdekaan.

Keberadaan UGM di Yogyakarta seakan membuka keran berdirinya perguruan tinggi lain. Perguruan yang berdiri pun beragam, mulai dari kesenian hingga keagamaan. Perguruan tinggi keagamaan dapat dilihat dari berdirinya Sekolah Tinggi Islam (STI) yang sekarang menjelma menjadi Universitas Islam Indonesia. Sementara di bidang kesenian berdiri Akademi Seni Rupa Indonesia dan Akademi Musik Indonesia. Saat ini, keduanya melebur dan menjadi Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Melansir laman Universitas Atma Jaya Yogyakarta, saat ini setidaknya ada 100 lebih lembaga pendidikan negeri maupun swasta yang beroperasi di Yogyakarta. Dengan banyaknya jumlah lembaga pendidikan tersebut, maka bisa dikatakan bahwa hampir semua cabang ilmu pengetahuan diajarkan di Kota Yogyakarta. Fakta ini semakin mengukuhkan status Yogyakarta sebagai Kota Pelajar dan Kota Pendidikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like