Antibiotik: Bagaimana cara kerja serta apa saja golongan dan contoh obatnya?

Antibiotik: Bagaimana cara kerja serta apa saja golongan dan contoh obatnya?

Hampir semua orang akan mengkonsumsi antibiotik paling tidak satu kali dalam hidupnya. Mulai dari nyeri menelan akibat infeksi tenggorokan, demam dengan kenaikan tanda infeksi pada pemeriksaan darah, hingga penyakit berat seperti sepsis, semua memerlukan antibiotik untuk penanganannya. Antibiotik itu sebenarnya obat apa sih? Ada berapa macam obat antibiotik? Yuk, mari kita simak penjelasannya!

Antibiotik

Obat golongan antibiotik adalah obat yang berfungsi untuk melawan infeksi bakteri dengan membunuh atau menghentikan pertumbuhan bakteri. Namun, obat jenis ini tidak efektif untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti flu atau influenza.

Berdasarkan cara kerjanya, antibiotik dibagi menjadi dua yaitu:
1. Bakteriostatik, bekerja dengan cara menghalangi pertumbuhan atau reproduksi bakteri. Mereka bekerja dengan mencegah bakteri mendapatkan nutrisi, sehingga bakteri akan berhenti membelah dan berkembang biak. Dengan mengonsumsi antibiotik ini, infeksi dapat dihentikan dan sistem kekebalan tubuh memiliki waktu untuk melawan balik bakteri. Contohnya yaitu antibiotik golongan penisilin dan sefalosporin.
2. Bakterisida, bekerja dengan langsung membunuh bakteri. Jenis antibiotik ini bekerja dengan langsung menyerang dinding sel bakteri yang melukai sel. Dengan begitu, bakteri tidak lagi dapat menyerang tubuh, sehingga mencegah sel-sel ini melakukan kerusakan lebih lanjut di dalam tubuh. Contohnya yaitu antibiotik golongan penisilin dan sefalosporin.

Golongan obat antibiotik


1. Penicillin
Penisilin adalah obat yang berfungsi mengobati infeksi bakteri seperti pada kasus tonsilitis, bronkitis, pneumonia, gonore, infeksi telinga, hidung, tenggorokan, kulit, atau saluran kemih. Obat ini kadang-kadang juga digunakan bersama dengan antibiotik lain yang disebut klaritromisin untuk mengobati gangguan saluran pencernaan akibat infeksi Helicobacter pylori. Contoh: penicillin G, ampicillin, nafcillin, oxacycline, flucloxacillin, dan amoxicillin.


2. Sefalosforin
Obat ini bekerja dengan cara menghmbat pertumbuhan bakteri pada dinding sel tubuh. Salah satu obat yang masuk ke dalam golongan ini adalah Cephalexin. Cephalexin efektif dalam mengobati infeksi bakteri Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Streptococcus pneumoniae, dan Staphylococcus aureus. Jenis antibiotik ini juga digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan atas, infeksi telinga, infeksi kulit, dan infeksi saluran kemih. Contoh: cefaclor, cefixime, cefotetan, cefadroxil, cefalexin, cefpirome, dan cefepime.


3. Aminoglikosida
Aminoglikosida adalah kelompok obat yang fungsinya untuk mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri aerob gram-negatif. Jenis antibiotik ini cukup efektif dalam melawan bakteri seperti staphylococcus dan mycobacterium tuberculosis. Beberapa jenis infeksi yang bisa teratasi dengan obat ini adalah infeksi kulit, jantung, perut, otak, sumsum tulang belakang, paru-paru, dan saluran kemih. Jenis ini kadang-kadang digunakan bersama dengan jenis lainnya. Contoh: gentamicin, amikacin, kanamycin, neomycin, dan tobramycin.


4. Makrolida
Makrolid adalah obat untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih, pernapasan, telinga, mata, hingga infeksi kulit. Contoh: erythromycin, azithromycin, clarithromycin, clindamycin, dan dirithromycin.


5. Metronidazole
Metronidazole memiliki kegunaan untuk mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh jenis kuman tertentu (bakteri anaerob) dan jenis mikroorganisme yang bernama protozoa. Contoh: Biatron, Corsagyl, Diazole, Etazol, Erbifin, Farizol, Fladex, Flagyl, Metronidazole, Nulagyl, Omenizol, Progyl, Trichodazol.


6. Sulfanilamida
Berasal dari sulfanilamid kimia, sulfonamida adalah obat yang mekanismenya mungkin tidak sama seperti golongan lainnya. Obat ini lebih bersifat bakteriostatik, yakni menghentikan pertumbuhan bakteri sementara selebihnya tetap dikerjakan oleh sistem kekebalan tubuh. Sulfonamida adalah perawatan yang sangat baik untuk luka bakar dan infeksi vagina atau mata. Mereka juga dapat mengobati ISK (infeksi saluran kemih) dan diare. Contohnya: sulfametoksazol, trimetoprim, sulfisoksazol.


7. Quinolones
Quinolone adalah golongan obat antibiotik untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri. Obat ini umumnya digunakan ketika infeksi bakteri sulit ditangani dengan antibiotik lain, atau ketika pengobatan dengan antibiotik lain tidak memungkinkan. Contoh: ciprofloxacin, levofloxacin, dan norfloxacin.


8. Golongan lainnya

Tetracyclines, doxycycline, minocycline, sulfonamides, trimethoprim (co-trimoxazole), rifampin, chloramphenicol.


Antibiotik biasanya hanya diresepkan untuk infeksi bakteri dan beberapa infeksi parasit. Jika disebabkan oleh infeksi virus, maka tidak memerlukan antibiotik. Bahkan penyakit infeksi bakteri yang ringan juga tidak perlu antibiotik karena sistem kekebalan tubuh dapat mengusirnya. Karena dapat menyebabkan resistensi dan membuat pengobatan menjadi tidak optimal, maka harus digunakan sesuai dengan anjuran atau resep dokter.


Tanyakan lebih lanjut kepada dokter/ apoteker untuk penggunaan antibiotik.


Source: honestdocs

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like