Pengenalan Settingan Dasar Pada Kamera DSLR
Hai Teman – Teman
Apa kabar semua?
Fotografi adalah seni yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang berbagai elemen yang mempengaruhi hasil akhir sebuah gambar.
Ada 3 point dasar yang wajib kita ketahui sebelum menggunakan kamera DSLR.
- Sutter Speed
Sutter Speed adalah satu dari tiga faktor penting dalam menentukan hasil akhir sebuah foto, bersama dengan aperture dan ISO.
Sutter Speed adalah waktu yang dibutuhkan untuk membuka dan menutup Sutter pada kamera saat mengambil foto.
Semakin lama Sutter terbuka, semakin banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera, dan sebaliknya
Sutter Speed dinyatakan dalam detik (second) atau fraksi detik misalnya 1/60 detik.
Ada beberapa jenis Sutter Speed yang sering digunakan oleh fotografer, seperti :
- Sutter Speed cepat (misalnya 1/2000 detik) digunakan untuk memotret objek yang bergerak sangat cepat seperti burung terbang, Sutter Speed yang sangat cepat akan membantu membekukan gerakan burung yang terbang.
- Sutter Speed sedang (misalnya 1/60 detik) sering digunakan untuk memotret objek yang bergerak sedang seperti pejalan kaki atau mobil berjalan.
- Sutter Speed lambat (misalnya 1 detik atau lebih) sering digunakan untuk membuat efek blur pada objek yang bergerak seperti air terjun atau kendaraan yang berjalan dimalam hari.
- Aperture
Adalah ukuran bukaan pada lensa kamera yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera. Aperture juga dikenal sebagai F-number, F-value, F-stop.
Aperture diukur dengan satuan F contohnya F/1.8, F/2.0, F/2.4 dan seterusnya. angka F yang ada dilensa menunjukan Aperture maksimum atau bukaan terlebar pada katup yang ada dilensa.
Semakin kecil angka dibelakang F maka semakin lebar bukaan Aperturenya, artinya F/1.8 bisa menangkap cahaya lebih banyak dibanding Aperture lebih besar.
- Fungsi Aperture pada kamera
- Mengontrol cahaya. semakin lebar bukaan kamera, semakin banyak cahaya yang masuk. ini membuat hasil foto lebih terang. Kamera dengan Aperture lebar juga bisa menangkap foto lebih terang dimalam hari atau low light.
- Mengatur Depth of Field. Kedalaman foto atau Depth of Field bisa diatur dengan memanfaatkan Aperture. Aperture lebar membuat kamera hanya fokus ke objek sedangkan objek lain dalam keadaan blur. sebaliknya Aperture sempit membuat semua bagian foto mempunyai ketajaman yang sama rata.
- Mengatur efek difraksi. Aperture berfungsi mengatur efek penyebaran dari efek difraksi. Dengan mengatur angka Aperture, anda bisa atur penyebaran dari objek terang seperti lampu.
- ISO
Adalah tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya.
Pengaturan ISO ini memungkinkan fotografer untuk mengontrol sejauh mana sensor kamera merespon cahaya.
ISO kamera dapat diatur dalam berbagai tingkat, biasanya mulai dari ISO 100 yang merupakan tingkat sensitivitas rendah, hingga ISO 6400 atau bahkan lebih tinggi tergantung pada model kamera.
contoh penggunaan ISO seperti berikut :
- ISO Rendah (100 – 400). Cocok untuk kondisi pencahayaan yang baik seperti dibawah sinar matahari. Memberikan gambar dengan sedikit Noise.
- ISO Sedang (400 – 800). Digunakan dalam kondisi redup atau ketika anda ingin menggunakan Sutter Speed yang lebih tinggi.
- ISO Tinggi (800 keatas). Digunakan dalam kondisi cahaya rendah atau ketika anda memerlukan Sutter Speed yang sangat tinggi. Namun perlu diingatkan bahwa semakin tinggi ISO, semakin besar kemungkinan Noise dalam gambar.
Kesimpulan.
Untuk mendapatkan hasil gambar yang memuaskan kalian perlu mengatur ketiga element penting tersebut.
Sekian beberapa penjelasan tentang settingan dasar pada kamera DSLR.
Terima Kasih sudah mengunjungi website kami.