Perspektif Aqidah dan Sistem Informasi Di Era Digital Modern

Perspektif Aqidah dan Sistem Informasi Di Era Digital Modern

Dewasa kini, Marak sekali fenomena digital yang menjadi polemik netizen dalam bergaul di dunia maya. tidak sedikit dari kita yang terjerumus bahkan ikut serta menuai kontoversi buah polemik yang terjadi saat ini, pun tentunya ada beberapa kiat khusus untuk senantiasa kondusif menyikapi fenomena tersebut.

Sebagai contoh sederana, di tahun politik ini, tentunya sudah tidak asing lagi setiap pendapat dan ujaran memiliki tujuan tertentu, terlepas dari rasa saling menghormati, rasa berkebhinekaan global. di tahun politik yang lalu pun seperti yang kita maklumi bersama, sekitar 270 juta jiwa masyarakat Indonesia ini terpecah kedalam beberapa kubu politik, seiring dengan panasnya suhu politik saai itu, tidak sedikit manusia yang merasa kurang puas atas keputusan hasil pemilu. Dengan rasa ketidakpuasan tersebut masyarakat mulai menggunakan media maya, sebagai sarana mengaspirasikan rasa, Situs-situs Goverment mulai di galakan kembali, kementerian mulai di tata kembali, dan sistem informasi di republik ini seolah-olah menghadapi paradigma berbeda dalam nuansa perkembangan teknologi, lahirnya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagai produk hukum yang bisa menjadi Regulasi ber-Teknologi, begitupun dengan perkembangan Social Media yang kian liar di tengah hiruk pikuk Republik ini.

Hikmah dari fenomena tersebut kini Pemerintah dengan segenap daya upaya selalu berusaha menyikapi atas gejolak informasi yang ada di tengah masyarakatnya. sudah tidak bisa dipungkiri, sudah tidak bisa di bendung, terbatasnya ruang gerak pemerintah kini yang selalu diawasi oleh para cendikiawan teknologi. bahkan, mohon maaf, Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) pun kecolongan atas manuvernya dalam rencana menciptakan Search Engine GATOT KACA. disisi lain kita bisa melihat di koridor lintas Kementerian seperti Kementerian Pendidikan Kebudayaan  Riset dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK) yang semakin melebarkan sayapnya dengan mengusung beberapa proyek platform aplikasi Merdeka Belajar, segala sesuatu nya berkembang begitu pesat hingga tidak sedikit menuai Pro dan Kontra.

Dengan perspektif aqidah tentunya kita bisa mengambil hikmah di setiap fenomena yang terjadi dizaman serba cepat informasi ini. Mari kita belajar kembali pada kisah ke Kholifahan sahabat Rosul ketika mulai menyebarkan ajaran islam, dimana Sistem informasi masih menjadi sumber daya yang sangat langka, betapa sulitya mengirim pesan antar kerajaan, mengirimkan naskah peraturan perundang undangan, naskah hubungan bilateral antar kerajaan, bahkan sampai naskah strategi dan taktik peperangan. Saat itu sistem informasi ibarat tambang emas yang belum ditemukan cara pengelolaannya.

Seiring berkembangnya teknologi, sejarah peradaban manusia pun mulai bertransisi kezaman enskripsi, manusia mulai sadar akan pentingnya teknik enkripsi guna melindungi informasi-informasi krusial yang bisa menyebabkan malapetaka. ENGIMA Sebuah alat yang di ciptakan untuk meng-enkripsi pesan rahasia yang digunakan NAZI untuk menguasai Perang Dunia.

Okeee .. mau tau kelanjutannya ?

Ini Karya Tulis Original milik Ayin Ryzen, dan ingat, karya itu mahal loh, berkahnya sholawat fatih, saya punya inspirasi tentang tulisan ini.

Lanjutan Makalah ini akan di publish setelah banyaknya animo pembaca

Terimakasih

Motivator

WhatsApp : 082217233522 Facebook : www.facebook.com/ayin.ryzen Fans Page : https://www.facebook.com/ayinbussines/ Instagram : https://www.instagram.com/ayin.ryzen/ Twitter : https://twitter.com/AyinRyzen Tiktok : https://www.tiktok.com/@ayin.ryzen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like